Berburu Batik dengan Tiket Pesawat Sriwijaya

“Love is like a batik created from many emotional colors, it is a fabric whose pattern and brightness may vary.” – Dane Ackerman

Batik termasuk salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah mendunia sehingga wajib dilestarikan. Saatnya kita lebih memerhatikan salah satu warisan ini. Hal ini yang juga dilakukan oleh warga di Semarang sehingga muncullah kota batik.

Sebenarnya, ada banyak kota penghasil batik di Indonesia, dan berikut daftar-daftarnya. Jangan lupa, setelah Anda memutuskan untuk pergi ke kota mana, segera beli tiket pesawat Sriwijaya, ya. Karena, harga tiketnya yang sangat terjangkau.

1.    Kota Batik Pekalongan

Batik Pekalongan via. doddyrizqi.blogspot.co.id

Batik ini sangat terkenal karena kisah histori di belakangnya. Batik ini berkaitan erat dengan pergolakan di zaman kolonial Belanda. Desain batik Pekalongan sendiri merupakan desain utara Jawa pesisir. Meski  bukan penghasil batik pesisir tertua, namun batik ini merupakan yang terhalus sehingga menjadi penghasil batik utama sampai detik ini. 

Pembatik santri di Pekalongan juga menerapkan seni hias dari nuansa Islam. Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan karena paparan dengan berbagai budaya menjadikannya jauh berbeda dengan batik di pedalaman Jawa. Warnanya lebih beraneka dan ragam hiasnya naturalistis. Dari sekian banyak jenis batik Indonesia, batik Pekalongan merupakan salah satu motif batik khas Indonesia yang disukai masyarakat dunia. 

2.    Batik Solo

Batik Solo  via. solo.tribunnews.com

Terkenal dengan pola sidoluruh dan sidomukti, batik Solo merupakan batik yang sangat terkenal dengan pola dan corak tradisional, baik dalam proses cap ataupun batik tulisnya. Selain terkenal, batik Solo memang paling banyak diminati oleh konsumen baik dalam negeri ataupun luar negeri, dikarenakan corak dan kualitasnya yang bagus.

3.    Batik Cirebon

Batik Cirebon via. batikkhascirebon.com

Siapa yang tak mengenal batik megamendung dari Cirebon? Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di Indonesia, terkhusus sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.

Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok ke Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.

4.    Batik Jogja

Batik Jogja via. kompas.com

Kesenian batik sudah ada di tanah Jawa sejak beberapa abad yang lalu. Perkembangan batik pun dimulai di Jawa Tengah, dan batik Yogyakartatermasuk salah satu pecahan puzzle dari perkembangan batik yang ada saat ini.

Perkembangan batik di Yogyakarta tidak terlepas dari perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Saat itu terjadi perpecahan di kerajaan Mataram, yang kemudian disusul dengan berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Busana dari Kerajaan Mataram dibawa dari Surakarta ke Ngayogyakarta, maka Sri Susuhunan Pakubuwono II merancang busana baru yang menjadi pakaian adat Keraton Surakarta yang berbeda dengan busana Ngayogyakarta.

Sudah mulai menentukan pergi ke kota mana? Jika iya, segera pesan tiket pesawat Sriwijaya untuk terbang dan berburu batik. Tenang, masih ada beberapa kota batik yang bisa kamu sambangi.

5.    Batik Bali

Batik Bali via. batikbumi.net

Batik Bali memang terbilang baru, namun desainnya yang lebih modern dan merupakan adaptasi dari desain-desain dari luar Pulau Bali, membuatnya lebih mudah diterima. Motif yang saat ini banyak terdapat pada batik modern nusantara adalah ekspresi dari benda-benda alam seperti pohon, bunga, kupu-kupu, burung, atau ikan tanpa mengurangi pengaruh batik itu sendiri dalam prosesi kehidupan sehari-hari masyarakat Bali terutama dalam menjalankan upacara keagamaan.

6.    Batik Kalimantan

Batik Kalimantan via. bukalapak.com

Batik memang sangat identik dengan kota-kota di Pulau Jawa, namun siapa sangka jika Kalimantan pun memiliki batik khas, yang kaya akan nilai sejarah dan legenda. Cikal bakal batik Kalimantan berawal dari legenda seorang putri yang bernama Junjung Buih.

Putri Junjung Buih muncul di hadapan Raja Lambung Mangkurat. Sang Raja bisa menguasai Pulau Kalimantan jika dapat mempersembahkan istana bernama Batung dan kain yang ditenun juga diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif yang bernama wandi. Dari sinilah muncul istilah kain calapan/sasirangan yang akhirnya menjadi asal-usul kain Kalimantan.

Batik Kalimantan pada dasarnya memiliki beberapa jenis motif, di antaranya batik sasirangan yang berasal dari Kalimantan Selatan, Batik Benang Bintik (Kalimantan Tengah), Batik Pontianak (Kalimantan Barat) serta Batik Shaho dari Kalimantan Timur. Masing-masing batik tersebut memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Dari sisi warna sendiri, batik Kalimantan memiliki warna-warna yang lebih menarik dan berani sehingga enak dipandang.

Nah, selamat berburu Batik dengan tiket pesawat Sriwijaya.