Penulis : Gao Xingjian, Khayriyah Ibrahim as-Saqqat, Naguib Mahfouz, Orhan Pamuk, RK. Narayan, Salman Rshdie, Taufiq el-Hakim, Yukio Mishima, Yusuf Idris
Penerjemah : Tia Setiade
Jumlah hlm : 228 hlm
Penerbit : DIVA Press
Dijual: Keajaiban, demikian judul kumpulan cerpen yang diterjemahkan dari karya-karya beberapa penulis luar oleh Tia Setiadi. Ada sembilan cerpen dari penulis berbeda dalam buku ini.
Sebagai pembuka, kita akan disuguhi cerpen berjudul Di Sebuah Taman karya Gao Xingjian dari Tiongkok. Membaca cerpen ini memang perlu sedikit "bersabar", terutama jika kamu penyuka narasi, karena sebagian besar cerpen ini berbentuk dialog dua tokoh yang sedang bercakap-cakap di taman. Keduanya merupakan teman di masa kecil yang bertemu kembali saat sama-sama telah dewasa. Konfliknya pun datar sehingga terasa membosankan. Namun, jangan buru-buru berhenti membaca kumpulan cerpen ini, karena cerpen-cerpen berikutnya akan memberimu kejutan.
Selanjutnya, mari beralih pada karya Khayriyah Ibrahim as-Saqqaf berjudul Pembunuhan Cahaya di Alir Sungai. Cerpen ini semacam kritik sosial terhadap masyarakat Timur Tengah yang diskriminatif terhadap perempuan. Adalah Raha, gadis belia yang masih sekolah namun dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk menerima lamaran pria kaya yang jauh lebih tua daripada dia. Penolakan itulah yang membuatnya tersiksa secara lahir dan batin. Ironisnya, penyiksaan tersebut dilakukan oleh kedua orang tuanya. Menolak perjodohan dianggap hal yang memalukan kala itu.
Masih dari Timur Tengah, selanjutnya kita akan disuguhi karya Naguib Mahfouz berjudul Qismati dan Nasibi. Dengan begitu piawai, Naquib meramu konflik melalui dua tokoh kembar siam bernama Qismati dan Nasibi. Masing-masing memiliki dua pasang tangan dan satu kepala, namun mereka harus "berbagi" sepasang kaki dan sebuah perut. Konflik semakin dipertajam dengan karakter si kembar siam yang saling bertentangan; Qismati menyukai kebersihan, Nasibi tidak, Qismati menyukai ilmu pengetahuan, Nasibi lebih suka menggoda perempuan, dan pertentangan-pertentangan lain yang membuat keduanya sangat berbeda meski hidup dengan perut dan kaki yang sama. Sementara itu, memisahkan keduanya adalah hal yang tidak mungkin.
Dari kisah si kembar, kita beralih pada kisah seorang rahib dalam cerpen Dijual: Keajaiban karya Taufiq el-Hakim. Suatu ketika, sang rahib diminta untuk mengobati seorang perempuan yang telah lama sakit dan berada di ambang kematian. Rahib memanjatkan doa, dan sebelum ia selesai berdoa, si perempuan sakit terdengar mengeluarkan keluh yang dalam dan lega. Ajaib! Perempuan itu sembuh. Kabar keajaiban ini pun menyebar dari satu desa ke desa lain. Sang rahib dielu-elukan, dihormati, dan dijamu dengan istimewa. Bergantian orang mendatanginya, memintanya mengobati orang-orang yang sakit dengan keajaiban doa yang dimilikinya. Saat semua tugasnya selesai dan ia kembali ke gereja, ternyata "keajaiban" lain yang lebih mengejutkan tengah menyambut kedatangannya. Apakah "keajaiban" itu? Simak cerita lengkapnya di buku.
Selain cerpen-cerpen tersebut, masih ada cerpen-cerpen lain yang disajikan di buku ini. Setiap cerita memiliki ciri khas dan nuansa yang berbeda sesuai negara masing-masing, membuat buku ini bukan sekadar antologi cerita, tetapi juga antologi "rasa" yang disampaikan oleh para penulisnya.
IKUTI BLOGTOUR "Dijual: Keajaiban"
Jangan lewatkan kesempatan memboyong 1 kumcer "Dijual Keajaiban" plus 1 buku terbaru DIVA PRESS gratis dan akan dikirim ke alamat di wilayah Indonesia. Silakan langsung meluncur di blog-blog yang menjadi host sesuai tanggalnya.
Berikut syarat dan ketentuan giveaway di blog ini:
1. Share info giveaway ini di salah satu akun media sosialmu.
2. Follow blog ini dengan cara klik "join this site" dan ikuti langkah-langkahnya.
3. Follow akun Twitter @divapress01.
4. Ceritakan pengalamanmu secara singkat tentang sesuatu yang kamu anggap sebagai keajaiban dalam hidup.
5. Tuliskan jawabanmu di kolom komentar postingan ini dengan menyertakan nama, kota domisili, dan akun Twitter atau Facebook.
7. Gievaway ini berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2015.
Dan, inilah saatnya untuk mengumumkan pemenang giveaway "Dijual: Keajaiban". Membaca jawaban teman-teman di sini, saya semakin yakin bahwa hidup memang penuh keajaiban. Setelah memilih, memilah, menimbang, dst... hehehe..., akhirnya saya mantap memilih jawaban dari Maya Nirmala Sari:
Keajaiban yang pernah terjadi di hidupku adalah ketika gendang telingaku bisa utuh kembali, padahal dokter spesialis telah berulang kali memeriksanya dan menyatakan bahwa telah terjadi perforasi selama bertahun-tahun. Dokter juga menyatakan bahwa secara teori, gendang telinga yang telah perforasi tidak dapat diperbaiki.
Ketika dokter melihat ternyata sekarang gendang telingaku sudah utuh kembali, dokter pun tidak tau apa sebabnya, beliau hanya bilang, "ini keajaiban Tuhan"
Kalau aku ingat-ingat, saat itu setiap harinya aku selalu menyetel mp3 bacaan ayat Al-quran hampir 24 jam. Wallahu alam
Selamat!!!
Untuk kalian yang belum beruntung mendapatkan kumcer ini, silakan meluncur ke sini.
Salam
@ayunqee
Post a Comment
Post a Comment
meninggalkan komentar lebih baik daripada meninggalkan pacar. hehehe...